Mengapa guru perlu mengetahui dan menggunakan media dalam pembelajaran????
The object of using audio visual material in the
classroom in the communication of information incidental to the total
teaching process. Selected and used skillfully the aid in the right
time, the right place, and the right manner – audio visual aids (AVA)
can multiply and widen the channels of communication between teacher and
class.
Pernyataan Curzon cukup jelas kiranya dapat mencirikan pentingnya
penggunaan media dalam bentuk AVA untuk pengajaran secara umum, bahwa
penggunaan AVA dapat memperluas saluran komunikasi antara guru dan
siswa. Maksudnya apabila Anda mengajar dengan tidak menggunakan AVA
seperti ketika menjelaskan materi pelajaran atau ketika memberi latihan,
berarti Anda hanya menggunakan mulut untuk berkomunikasi atau disebut
juga komunikasi verbal. Apabila Anda menggunakan media seperti tape,
gambar, dll. dalam mengajar, maka Anda menggunakan lebih dari satu
saluran komunikasi. Anda tidak hanya memberikan stimulus secara verbal
saja, tetapi Anda juga menggunakan stimulus melalui saluran aural dan
visual. Semakin banyak kita menggunakan saluran komunikasi ketika
mengajar, semakin banyak informasi yang dapat diserap siswa, serta
tentunya semakin efektif pengajaran kita.
Selanjutnya, Curzon menyampaikan maksud utama dari penggunaan media sebagai berikut :
A class acquires knowledge and skills as the results of assimilation
of responses elicited by those stimuli which create sensory impressions.
The concept of teaching which is based on the teacher relying solely on
his voice and personality steems from the belief that communication is
best achieved through the medium of sound. The use of AVA (media) in a
lesson is based on the consideration of communication as related to all
the senses of the talk of the teacher in providing the appropriate
stimuli for desired responses can be facilitated by him to engage the
students’ senses of hearing, seeing, touching, etc.
Dari penuturan Curzon, kita dapat menyimpulkan bahwa pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh siswa merupakan asimilasi atau gabungan dari
respon-respon yang dirangsang oleh stimulus-stimulus yang menciptakan
suatu kesan sensoris pada diri siswa. Sebagai contoh, ketika Anda
mengajar reading, Anda menemukan satu hal yang sangat sulit dijelaskan
secara verbal dari teks kepada siswa. Kemudian, Anda menggunakan alat
bantu visual berupa gambar. Dalam hal ini, selain Anda menggunakan
saluran komunikasi verbal, Anda juga menggunakan saluran komunikasi lain
yaitu visual. Siswa akan lebih dapat memahami pelajaran dengan bantuan
visual berupa gambar selain penjelasan guru.
Pentingnya media juga dapat dilihat dari aspek kehidupan siswa. Suatu
kenyataan bahwa siswa mendapatkan pengalaman yang lebih luas dan
bervariasi dibanding orangtua mereka ketika masih muda. Sehingga cukup
beralasan kiranya apabila sekolah memberikan siswa pengalaman sebanyak
mungkin dan variatif. Untuk mencapai hal ini, sekolah harus menggunakan
sebanyak mungkin media yang dapat menyajikan berbagai pengalaman kepada
siswa. Moller (1974) dalam hal ini menyatakan:
Life divides two kinds of reality: that imposed by the school; and
the real, living world outside. The new media can help us a lot in our
task of: unifying the two realities; indeed they are indipensable if we
want to succeed in giving children a stimulating environment in which
they can learn.
Pernyataan di atas menjelaskan bahwa media instruksional sangat
bermanfaat untuk membangkitkan motivasi siswa dalam belajar karena media
menyajikan banyak pengalaman yang menarik, bahkan pengalaman akan dunia
di luar sekolah. Walaupun demikian, hasil yang didapat sangat
dipengaruhi oleh penggunaan media dengan benar, tepat, dan terseleksi.
Banyak guru tidak memanfaatkan media audio-visual karena dianggap
mahal atau tidak tahu cara pemanfaatannya dalam pembelajaran. Seperti
kata pepatah “ala bisa karena biasa” memang terjadi dalam pemanfaatan
media. Banyak guru tidak bisa karena tidak diajari atau tidak mau
belajar sendiri untuk menggunakannya, serta tidak mau mencoba. Suatu
sikap yang harus diterapkan di kalangan guru adalah mencoba belajar
menggunakannya. Guru akan langsung merasakan manfaatnya setelah mencoba.
Media dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran baik secara
klasikal maupun individual. Dalam pembelajaran klasikal, media menjadi
bagian integral dari proses pembelajaran itu sendiri. Melalui penggunaan
media, siswa dapat terlibat langsung dengan materi yang sedang
dipelajari. Misalnya, penggunaan media realia atau benda nyata akan
memberikan pengalaman belajar (learning experiences) yang sesungguhnya
kepada siswa. Siswa dapat menyentuh dan mengobservasi benda tersebut dan
memperoleh informasi yang diperlukan. Dalam mata pelajaran biologi,
contoh benda nyata adalah flora dan fauna yang dapat diobservasi secara
langsung oleh siswa.
Karakteristik Media Pembelajaran
Selain tahu pentingnya penggunaan media pembelajaran, Anda juga harus
mengetahui karakteristik setiap media, potensi apa yang dimilikinya,
apa kelebihan dan apa kekurangannya. Hal ini penting untuk mendapatkan
hasil yang optimal dari penggunaan media tertentu dalam pembelajaran.
Setelah mengetahui karakteristik berbagai media, kita dapat menyeleksi
media mana yang cocok untuk digunakan pada proses belajar mengajar
tertentu. Dalam hal pentingnya mengetahui karakteristik (properti)
media, Kemp (1985) menyatakan:
This properties of media help to indicate why they are used and what
they can accomplish that teachers alone can not accomplish (or can
accomplish less efficiently). The properties affect the ways in which
each medium is used.
Terdapat tiga karakteristik media secara umum menurut Kemp (1985)
yaitu: fixative, manipulative, dan distributive. Fixative property
mengacu pada kemampuan media untuk merekam peristiwa, menyimpan, dan
mereproduksi informasi bilamana diperlukan. Contoh media ini adalah:
pita kaset audio dan video, sekarang ditambah dengan cd, vcd, dan dvd.
Alat rekam dan putarnya adalah tape recorder, kamera, video player,
cd/vcd/dvd player, televisi dan komputer.
Manipulative property adalah kemampuan media untuk mentransformasi
obyek atau peristiwa dengan berbagai cara. Kemampuan ini dimiliki media
seperti: kamera yang dapat memperbesar/memperkecil obyek; mempercepat
proses, contohnya proses membukanya kelopak bunga. Dalam PBM tentang
geografi, guru dapat memanfaatkan misalnya video sebuah gunung berapi
yang tidak mungkin dilihat dari jarak dekat. Kemampuan manipulatif
sekarang sudah sangat maju dengan bantuan komputer. Kita tidak perlu
kemana-mana mencari bahan, segala bahan yang diperlukan dapat ditemukan
di komputer serta dimanipulasi di komputer pula.
Distributive property adalah kemampuan media untuk menyebarkan
informasi melalui udara, sehingga peristiwa yang terjadi di tempat yang
berjauhan dapat ditayangkan secara simultan. Contoh untuk ini adalah
siaran tutorial udara Universitas Terbuka yang dipersiapkan sebelumnya
di Studio UT kemudian disiarkan ke seluruh Indonesia melalui RRI.
E. Pemilihan Media Untuk Pembelajaran
Setelah Anda mengetahui pentingnya media untuk pembelajaran, tugas
Anda selanjutnya adalah memilih media yang paling baik dan paling cocok
untuk suatu kegiatan pembelajaran. Sebelum Anda menentukan media apa
yang akan Anda pilih atau terapkan dalam pembelajaran, ada baiknya Anda
perhatikan saran-saran yang disampaikan oleh Curzon (1985). Menurut
Curzon ada beberapa pertanyaan yang seharusnya dapat dipertimbangkan
sebelum Anda menentukan suatu media, yaitu sebagai berikut:
Apakah tujuan instruksional yang ingin saya capai benar-benar membutuhkan pemanfaatan alat bantu audio-visual ?
Karakteristik media yang bagaimana yang akan membantu saya dalam mencapai tujuan instruksional?
Respon apa yang ingin saya peroleh dari penggunaan media, misal; ingatan, pemahaman, atau konsolidasi?
Bagaimana respon siswa/kelas terhadap penggunaan media?
Bagaimana saya mengevaluasi keefektifan media yang dipergunakan?
Sekarang mari kita bahas satu per satu pertanyaan-pertanyaan di atas
agar Anda paham benar apa yang harus Anda lakukan dalam memilih suatu
media. Suatu keharusan bahwa ketika Anda mengajar, Anda telah memiliki
tujuan instruksional yang harus dicapai siswa Anda. Biasanya, tujuan
instruksional menyatakan suatu perubahan perilaku. Oleh karenanya dalam
pemilihan media, Anda harus memperhatikan kesesuaian media dengan tujuan
yang ingin dicapai. Sebagai contoh dalam pelajaran listening
comprehension, tujuan instrusionalnya adalah siswa dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan tentang isi wacana bahasa Inggris yang dibacakan
oleh seorang native speaker. Media yang Anda pilih haruslah media yang
dapat memfasilitasi siswa untuk melakukan latihan mendengarkan suatu
teks yang dibacakan oleh native speaker, yaitu sebuah tape recorder dan
kaset yang berisi rekaman suara seorang native speaker yang sedang
membaca suatu teks. Tanpa menggunakan media ini, tujuan instruksional
akan sulit dicapai.
Pertanyaan kedua membuat Anda harus memikirkan karakteristik suatu
media yang akan membantu Anda dalam mencapai tujuan instruksional.
Misalnya kita ambil contoh di atas, karena Anda memerlukan rekaman suara
seorang native speaker, maka media yang akan dipergunakan haruslah
memiliki karakteristik “fixative” property yaitu kemampuan media untuk
merekam peristiwa, menyimpan, dan mereproduksi informasi bilamana
diperlukan. Media yang memiliki karakteristik seperti ini adalah tape
recorder atau cd player.
Pertanyaan ketiga mengharuskan Anda untuk mempertimbangkan respon
yang dirangsang stimulus atau dibangkitkan oleh suatu media yang Anda
pilih. Dalam pelajaran listening comprehension di atas, respon yang
diinginkan adalah pemahaman isi suatu teks yang dibacakan oleh seorang
native speaker. Pemahaman dicirikan dengan kemampuan siswa menjawab
pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks/wacana setelah menyimak dengan
seksama kaset/cd berisi bacaan yang diputarmainkan oleh tape-recorder
atau cd-player.
Pertanyaan keempat membuat Anda harus mempertimbangkan respon siswa
terhadap penggunaan suatu media. Apakah dengan penggunaan media tersebut
siswa menyambut dengan antusias ataukah malah menjadikan siswa lebih
banyak mengalami kesulitan. Apakah siswa tertarik dengan pelajarannya?
Apakah mereka akan dapat mencapai tujuan instruksional dengan lebih
efektif dengan media tersebut? Semuanya ini bergantung pada media yang
Anda pilih, karenanya, pilihlah media yang sesuai dengan usia dan
tingkat kemampuan/level siswa, dan pastikan bahwa media tersebut dalam
kondisi yang baik. Sebagai contoh, jika materi pelajaran terlalu sukar
untuk siswa, jika peralatan (dalam contoh di atas adalah tape recorder)
rusak atau tidak menghasilkan suara yang baik, maka media tersebut
jangan dipakai.
Pertanyaan kelima adalah hal terakhir yang perlu Anda pertimbangkan
yaitu bagaimana mengevaluasi keefektifan media yang kita pergunakan. Hal
ini mudah kita lakukan dengan mengecek pemahaman siswa terhadap materi
setelah Anda mengajar. Selain itu, Anda juga dapat melakukan evaluasi
selagi proses belajar mengajar berjalan, dengan mengamati pencapaian dan
prilaku siswa, apakah mereka tertarik atau menunjukan antusiasme ketika
merespon media yang dipergunakan.
Kelima pertanyan tersebut sangat penting untuk dipertimbangkan sebelum menentukan media yang akan dipergunakan.
Sementara itu Kemp (1985) menunjukan beberapa faktor yang perlu
dipertimbang dalam memilih suatu media untuk pembelajaran sebagai
berikut:
Appropriateness/Kesesuaian. Media yang dipergunakan harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Misalnya, jika Anda ingin siswa Anda dapat
membaca iklan tentang lowongan kerja, media yang sesuai adalah koran.
Level of Sophistification. Ini mengacu pada kesesuaian media dengan
tingkat kemampuan/level siswa. Sebagai contoh: ketika membeli kaset di
toko, Anda mungkin mendapat hasil rekaman yang baik dengan suara yang
jelas; tetapi ternyata kaset tersebut isinya terlalu sulit dipahami oleh
siswa Anda. Jadi pemilihan kaset tersebut tidak memenuhi persaratan
level yang siswa dan Anda perlukan. Untuk menghindari kejadian seperti
ini Anda harus mengevaluasi tingkat sophistification materi kaset
tersebut, yaitu kosakatanya, kecepatan penyajiannya (cepat/lambat),
tingkat kompleksitas struktur kalimatnya, dan sebagainya sehingga isi
materi sesuai dengan tingkat kemampuan/level siswa.
Cost/Biaya. Anda harus mempertimbangkan apakah media yang ingin Anda
pergunakan membutuhkan biaya dapat dijangkau oleh Anda sendiri atau
sekolah. Meskipun peralatan tersebut kemudian dibeli oleh sekolah,
apakah biaya tersebut sebanding dengan keuntungan yang dapat diperoleh
dari pembelajaran dengan media tersebut. Tetapi, Anda tentunya tidak
akan menyerah dengan situasi tersebut.
Availibility/Ketersediaan. Faktor keempat ini adalah tentang apakah
media tersebut tersedia. Bila tiak, tentunya Anda akan mencari
alternatif-alternatif lain.
Technical Quality/Kualitas Teknis Peralatan. Faktor kualitas teknis
mengacu pada suatu kenyataan bahwa ketika Anda memilih suatu media,
media yang dipilih tersebut haruslah berkualitas baik. Suara yang tidak
jelas dari rekaman yang tidak berkualitas hanya akan menghancurkan
efektifitas media yang digunakan yang sebelumnya diharapkan dapat
menyajikan banyak stimuli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar